Netbook Bekas Acer Aspire One Happy2

0
Laptop Bekas Nganjuk  Acer Aspire One Happy2

Netbook Bekas Acer Aspire One Happy2
Spesifikasi Acer Aspire One Happy2  :
Processor Intel Atom N570 @1.6Ghz
Ram 2gb DDR3, HardDisk 320gb sata
LCD 10,1″ LED
Wifi, camera, lan, usb, keyboard dll normal
Baterai 3 jam
FULL SETT Harga Acer Aspire One Happy2
Rp. 1.350.000;

GARANSI 4 MINGGU
kelengkapan : Unit Laptop,  unit battery,  unit Charger ori, Kardus
Harga Acer Aspire One Happy2  :
Rp. 1.350.000,- ( NET)





Untuk informasi lebih lengkap Jual Beli Laptop bekas di Nganjuk bisa kontak kami melalui :
PERCETAKAN ENHA GRAFIKA
Alamat Jual beli Laptop Second Nganjuk Nganjuk :
Jln. Wilis No. 30 Ngaglik - Cerme - Pace - Nganjuk
(KUA / KORAMIL PACE KESELATAN)
Telp : (WA) 081335242345/085746811188
PIN : D02604B7

Tidak Disarankan, "Nge-charge" Smartphone dari Laptop

0
Tidak Disarankan, "Nge-charge" Smartphone dari Laptop
Saat baterai ponsel hampir habis sementara laptop atau komputer berada di hadapan, sebagian pengguna tak akan pikir panjang untuk menancapkan kabel USB dan melakukan charging.

Tapi pikir-pikirlah lagi. Hal yang sederhana dan praktis tersebut ternyata bisa mengundang bahaya. Setidaknya itulah yang diungkapkan oleh firma keamanan Kaspersky Labs, seperti dirangkum KompasTekno dari IBTimes, Rabu (1/6/2016).

Menurut Kaspersky dalam sebuah laporan terbaru, smartphone yang tertancap ke laptop atau komputer ternyata rentan diintip oleh hacker. Hal ini berlaku baik untuk ponsel pintar berbasis sistem operasi Android maupun iOS, Windows atau Mac (untuk laptop).

Apa sebabnya? Kaspersky menemukan bahwa smartphone ternyata menyalurkan sejumlah besar informasi sensitif dalam proses “handshake” dengan laptop atau komputer, sebelum koneksi antar-dua perangkat bisa terjalin.

Informasi sensitif dimaksud mencakup keterangan-keterangan, seperti nama dan tipe perangkat, pabrikan, serial number, versi sistem informasi, firmware, file system, dan ID chip elektronik di dalamnya.

Nah, aneka keterangan penting inilah yang rentan dicuri oleh hacker melalui laptop atau komputer yang terhubung ke smartphone, untuk kemudian dipakai menyiapkan serangan cyber yang menyasar ponsel.

Hal ini terutama berlaku untuk ponsel yang disambungkan ke perangkat komputer atau laptop asing di tempat publik.

Eksperimen Kaspersky membuktikan bahwa PC manapun yang tersambung ke ponsel lewat kabel USB biasa mampu melakukan re-flash dan memasang root aplication, hanya dengan berbekal sejumlah AT-command khusus.

“Kalau Anda pengguna biasa, Anda bisa dilacak melalui ID perangkat. Ponsel Anda diam-diam bisa dijejali program jahat, seperti adware atau ransomware,” ujar peneliti Kaspersky Labs, Alexey Komarov, mengenai potensi bahaya yang ditimbulkan dalam hal ini.

Risikonya lebih gawat lagi kalau sang empunya smartphone merupakan tokoh penting, misalnya pemimpin di sebuah perusahaan.

“Anda bisa menjadi target serangan hacker profesional. Pelakunya pun tak harus punya skill tinggi karena semua informasi bisa ditemukan di internet,” tambah Komarov.

Apabila hacker sudah memperoleh keterangan-keterangan spesifik mengenai ponsel pengguna, serangan program jahat pun bisa disesuaikan lewat eksploit yang khusus dibuat untuk menyasar perangkat bersangkutan.

Selain laptop atau komputer, perangakat charger palsu di tempat publik yang tampaknya tak berbahaya pun bisa dipakai untuk menanam malware di smartphone. Jadi, hati-hatilah saat ingin mengisi baterai dengan charger atau komputer yang tidak dikenal.

Google Chrome Bisa Membuat Baterai Laptop Cepat Habis

0
Tak bisa dipungkiri Google Chrome merupakan browser yang paling banyak digunakan bersaing Mozilla Firefox. Bahkan sebagian netter menyebutnya browser sejuta umat. Mungkin juga Anda juga saat ini memakai Google Chrome untuk aktivitas internet Anda.
Google Chrome Bisa Membuat Baterai Laptop Cepat Habis
Namun belum yang tahu bahwa ternyata browser popular ini memiliki bug yang bisa membuat baterai laptop kamu cepat habis. Wah, lalu bug spserti apakah itu?
Bug ini berhubungan dengan system clock tick rate di Windows. Clock tick adalah teknologi di Windows yang membuat processor sleep untuk sejenak jika tidak diperlukan dan dibangunkan lagi dalam beberapa saat kemudian sesuai interval yang ditentukan. Tujuannya adalah untuk menghemat power yang dikonsumsi oleh komputer.
Nah..disinilah masalahnya bermula…
Normalnya dalam keadaan idle maka Windows akan memiliki clock tick rate sekitar 15.6ms. Di browser lainnya, jika browser dibuka maka interval clock tick rate akan naik menjadi setiap 10ms. Begitu browser digunakan untuk menjalankan video flash misalnya, maka clock tick rate naik lagi menjadi 1ms. Namun begitu video di stop maka clock tick rate akan kembali ke 10ms. Dan begitu browser di close maka akan kembali normal lagi ke 15.6ms.
Di Chrome tidaklah demikian….
Ketika Windows dalam keadaan idle dengan clock tick rate 15.6ms, membuka Chrome dan menjalankan video konten seperti video flash akan meningkatkan lock tick rate menjadi 1ms. Namun setelah video di pause, clock tick rate tidak turun dan tetap bertahan di 1ms. Bahkan ketika tab browser tersebut di close, clock tick rate tetap tidak turun dan masih berada di 1ms. Banyak pengguna bahkan melakukan uji coba dengan merestart PC dan membuka Google Chrome, hasilnya clock tick rate juga langsung naik ke titik 1ms meskipun tidak membuka halaman apapun!
Ini artinya Chrome membuat processor dibangunkan dari yang hanya 64 kali per detik menjadi 1000 kali per detik!
Untuk membuktikannya kamu bisa mendownload ClockRes disini Setelah itu jalankan clockres.exe melalui CMD untuk melihat besarnya clock tick rate di Windows kamu antara sebelum, sesudah, dan setelah menggunakan Google Chrome.
Google Chrome Bisa Membuat Baterai Laptop Cepat Habis
 
Dalam dokumentasi Microsoft disebutkan bahwa clock tick rate 1ms akan membuat konsumsi baterai menjadi lebih boros hingga 25 persen. Komputer bahkan akan terasa lebih berat karena CPU dipaksa untuk bekerja lebih keras. Dengan baterai yang lebih cepat habis dan CPU yang lebih harus bekerja keras tentu saja bisa kamu tebak apa efek jangka panjangnya bagi keawetan baterai dan laptop.[umstrieduatiga/winpoin]
Bug ini sebenarnya pertama kalinya ditemukan sekitar tahun 2008kembali diangkat di tahun 2012, dan hingga saat ini belum juga ada perbaikannya. Hingga saat ini bug clock tick rate ini masih tetap ada di Google Chrome dan belum juga teratasi. Kalau dihitung-hitung sejak pertama kalinya ditemukan pada September 2008 silam, maka sudah hampir 6 tahun lamanya belum ada solusi dan perbaikan apapun dari pihak Google.