Wisata baru Nganjuk - Taman Pandan Wilis

Wisata Baru Nganjuk  – Sejak Kamis lalu (14/1), masyarakat di sekitar Kelurahan Werungotok, Kecamatan Nganjuk punya hiburan baru. Setiap sore ratusan orang berbondong-bondong memadati wahana hiburan baru berupa taman kota, tepatnya di tepi Jalan Raya Werungotok – Ngrengket, yang diberi nama Taman Pandan Wilis. Identitasnya pun sudah tampak dari kejauhan, karena terdapat ornamen tulisan nama raksasa ‘Taman Pandan Wilis’, yang bercat hijau terang sepanjang sekitar 10 meter tepat di pintu masuk menuju lokasi taman.
Pantauan koran ini sore kemarin sekitar pukul 16.00, ratusan pengunjung bahkan sudah berjubel mulai dari halaman pintu masuk sampai ke area dalam yang berupa unit-unit fasilitas taman mulai dari wahana air mancur, taman bunga hingga monumen utama yang dikelilingi kolam dangkal dan bertepi landai. Salah satu yang menjadi favorit pengunjung terutama anak-anak remaja adalah bangunan orneman nama ‘Taman Pandan Wilis’ itu sendiri, yang dijadikan background foto selfie. “Langsung saya upload ke Instagram, pamer ke teman-teman di Surabaya,” kata Nurdiana, 22, mahasiswi asal Desa Ngrengket, Kecamatan Sukomoro yang hari itu kebetulan sedang liburan.
Dia sendiri mengaku penasaran untuk datang ke taman setempat, setelah mengetahui informasi awal dari beredarnya foto-foto taman bernuansa hijau bertuliskan ‘Taman Pandan Wilis,’ yang disebut oleh para pengunggahnya berlokasi di Nganjuk. Konsepnya menurut Nurdiana mirip dengan tulisan ornamen Pantai Losari di Makassar atau Taman Bungkul di Kota Surabaya. “Saya cepat-cepat ingin tahu dong. Malu kalau ditanya nggak tahu lokasinya,” seloroh Nurdiana.
Kawasan setempat kemarin tidak hanya dipadati oleh anak-anak. Pengunjung keluarga yang membawa anak-anak kecil pun tak kalah banyak. Akibatnya, terjadi penumpukan kendaraan terutama sepeda motor di pintu masuk menuju taman, hingga menyebabkan arus lalu-lintas di jalan raya setempat agak tersendat. Beberapa pemuda kampung pun secara spontan membuka jasa parkir sambil menata agar kendaraan tidak meluber ke jalan-jalan dan menhindari aksi pencurian. Mereka pun mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan. “Baru tiga hari ini dibuka, tapi sudah ramai sekali,” ujar Sadi, 30, salah satu pemuda setempat yang ikut menjaga kendaraan bermotor milik pengunjung.

Terpisah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nganjuk Bambang Eko Suharto mengatakan, Taman Pandan Wilis sebenarnya adalah bagian dari program pengembangan kota hijau (P2KH) yang anggarannya menggunakan dana alokasi khusus (DAK), dan dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Nganjuk. Nama Pandan Wilis sendiri diambil dari Gunung Wilis yang menjadi ikon Kabupaten Nganjuk. “Saya sendiri baru tahu kalau respons masyarakat sudah sebesar ini, padahal belum resmi dibuka,” ujar Bambang.
Terkait pemilihan lokasi taman dan penambahan ornamen tulisan raksasa berbunyi ‘Taman Pandan Wilis’, menurut Bambang bisa membuat taman setempat menjadi landmark atau bangunan ikon Nganjuk yang baru. Antara lain karena keberadaannya sudah bisa terlihat dari jarak jauh. Termasuk nanti ketika jalur tol Surabaya-Solo sudah tuntas dan rencananya akan menempatkan gerbang interchange atau jalur keluar-masuk tol di Desa Ngrengket dengan jarak kurang dari 1 kilometer di utara Taman Pandan Wilis. “Orang dari luar kota yang masuk kota Nganjuk, akan langsung disuguhi pemandangan Taman Pandan Wilis,” pungkas Bambang. (pas/die)

Artikel Terkait

Previous
Next Post »